Menteri Agama RI Terima Rekomendasi PB Mathla'ul Anwar

Menteri Agama RI Terima Rekomendasi PB Mathla'ul Anwar

JAKARTA, poindonews.com- Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) menyampaika beberepa poin penting kepada Menteri Agama Republik Indonesia sebagai upaya memperkuat peran Mathla’ul Anwar dalam pendidikan Islam, dakwah, serta pembangunan keumatan di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan Menteri Agama RI, Selasa (11/3/2025), PBMA menyoroti pentingnya penempatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama di daerah basis Mathla’ul Anwar, yakni Banten, Jawa Barat, Lampung, dan Kalimantan Barat, agar berasal dari kader Mathla’ul Anwar (MA) atau setidaknya sosok yang direkomendasikan oleh organisasi ini.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan kesinambungan sinergi antara Kementerian Agama dan Mathla’ul Anwar dalam membangun kehidupan keagamaan yang harmonis dan terbuka.

Ketua Umum PB-MA K.H Embay Mulya Syarief menegaskan bahwa penempatan figur yang berasal dari lingkungan Mathla’ul Anwar bukan hanya soal representasi, tetapi juga jaminan bahwa kebijakan keagamaan di daerah tersebut selaras dengan kebutuhan umat dan visi kami dalam membangun Islam yang rahmatan lil ‘alamin, juga pastinya lebih memahami tradisi keagamaan di daerah tersebut.

Selain itu, PBMA menekankan perlunya alokasi yang lebih adil dalam bidang pendidikan, termasuk bantuan infrastruktur, operasional organisasi, sertifikasi guru, serta berbagai program peningkatan kualitas pendidikan Islam. Mathla’ul Anwar yang selama ini berperan aktif dalam mendidik generasi Muslim berakhlakul karimah tentu layak mendapatkan perhatian yang setara dengan organisasi Islam lainnya.

“Pendidikan Islam yang berkualitas adalah kunci kemajuan bangsa. Kami berharap Kementerian Agama dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap lembaga pendidikan yang kami kelola agar terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PBMA M. Babay Sujawandi mengungkapkan keprihatinannya terhadap melemahnya pembangunan spiritual umat akibat maraknya hoaks, politik uang, dan disharmoni sosial.

“Tantangan moral dan sosial yang dihadapi umat saat ini membutuhkan solusi yang komprehensif. Kementerian Agama harus mengambil peran aktif dalam membina masyarakat agar tetap berada dalam koridor ajaran Islam yang menyejukkan dan penuh kedamaian,” katanya.

PBMA juga menekankan pentingnya penguatan sinergi yang lebih adil dengan seluruh organisasi Islam serta peningkatan dukungan terhadap pesantren dan lembaga pendidikan Islam di bawah naungan Mathla’ul Anwar (MA). Dukungan tersebut diharapkan dapat mencakup bantuan sarana-prasarana, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta pembinaan santri agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.

“Pesantren adalah benteng pertahanan moral bangsa. Dengan dukungan yang lebih besar dari pemerintah, kami yakin pesantren-pesantren yang dikelola Mathla’ul Anwar (MA) dapat menjadi pusat pengembangan ilmu dan karakter yang lebih maju dan berdaya saing,” tandasnya.

Sebagai langkah nyata dalam menjaga harmoni kehidupan beragama, PBMA juga turut mendorong Kementerian Agama untuk terus menggalakkan program moderasi beragama yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menyentuh aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi umat. Dengan rekomendasi ini, PBMA berharap agar Kementerian Agama dapat menyusun kebijakan yang lebih terbuka dan berpihak pada pengembangan pendidikan Islam yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.

Menanggapi rekomendasi tersebut, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA selaku Mentri Agama RI ke 25 mengatakan kesiapannya untuk mendengar serta menjabarkan masukan dan gagasan dari Mathla’ul Anwar (MA) secara bersama

“Masukan, gagasan cerdas dari Mathla’ul Anwar (MA), perlu untuk disampaikan kepada kami di Kemenag RI. Dan kami siap mendengarkan Bapak dan Ibu sekalian. Apalagi organisasi MA ini sudah lama berdiri yang menjadi mitra dengan Kementerian Agama dengan banyaknya madrasah, universitas yang sudah diberikan oleh Mathla’ul Anwar, ” ungkapnya.