DPD NGO TOPAN - AD Minta Kadis Pendidikan Deli Serdang Memanggil Guru SDN Nomor 101796
Patumbak, Deli Serdang - poindonews.com | Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Non Goverment Observasi (NGO) Penggunaan Anggaran Negara dan Anggaran / Asset Daerah (TOPAN - AD) meminta kepada Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Deli Serdang untuk memanggil dan mengevaluasi kembali IS guru SDN Nomor 101796 yang akan di promosikan sebagai calon kepala sekolah (kepsek).
Hal tersebut dikatakan Ketua DPD NGO TOPAN - AD Deli Serdang Dra. Yety Defrina, Jum' at (27/1-2023) kepada wartawan di Lubuk Pakam.
Menurut Dra. Yety Defrina yang juga pengamat pendidikan tersebut, dia meminta kepada Kadis Pendidikan agar memanggil dan mengevaluasi IS karena guru yang mengajar di Kelas 3 SDN Nomor 101796 tersebut tidak memiliki attitude sama sekali.
"Sikap yang dilakukan IS sehari-hari, misalnya berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain, semua itu cerminan dari apa yang dilakukannya. Sehingga IS menurut kami belum pantas di promosikan sebagai kepsek," jelas Dra. Yety Defrina didampingi Ria Noviana Sekretaris NGO TOPAN - AD Deli Serdang.
Kekesalan Pengurus DPD NGO TOPAN - AD Deli Serdang melihat IS ketika mereka berkunjung ke SDN Nomor 101796 di Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak Deli Serdang, Rabu (26/1-2023).
"Waktu itu kami datang ke SDN Nomor 101796 terlebih dahulu melapor ke Laia Korcam UPT Dinas Pendidikan Patumbak.
Kemudian kami dipersilahkan menemui Siti Samrah, S. Pdi Kepsek SDN Nomor 101796.
Kedatangan kami di sekolah tersebut disambut baik dengan suasana kekeluargaan oleh kepsek nya. Kami pun bercerita panjang lebar. Karena maksud dan tujuan kami masuk akal, maka kepsek memanggil sebagian guru-gurunya masuk ke dalam ruangan kepsek.
Kepada guru-guru yang ada waktu itu, kami memperjelaskan kedatangan kami kesini bukan untuk mengungkit masalah dana BOS, tapi ingin memperkenalkan salah satu minuman yang berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit.
Lalu IS dengan lantang nya mengatakan, kami disini semua sehat-sehat. Kemudian meninggalkan ruangan dan diikuti beberapa orang guru lainnya,' jelas Dra. Yety Defrina menceritakan kronologis yang terjadi sebenar nya.
Menurutnya, sebagai seorang guru IS sama sekali tidak mempunyai etika. Apalagi meninggalkan ruangan masih ada Siti Samrah, S. Pdi sebagai atasannya. ( zt)