Masyarakat Lingkungan VII Keluran PBB Meminta Walikota Medan Mencopot Lurah dan Camat Medan Timur

Masyarakat Lingkungan VII Keluran PBB Meminta Walikota Medan Mencopot Lurah dan Camat Medan Timur

Medan-poindonews.com | Masyarakat Lingkungan VII Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur meminta Walikota Medan Bobby Afif Nasution agar mencopot "SS' Lurah Pulo Brayan Bengkel (PBB) dan Camat Medan Timur "AN" yang telah menjolimi kemenangan telak Syamsul Makmur sebagai Kepala Lingkungan (Kepling) VII Kelurahan PBB, Kecamatan Medan Timur.

Hal tersebut dikatakan ZS salah seorang tokoh masyarakat warga Kelurahan PBB yang tak mau ditulis identitasnya dalam berita kepada wartawan, Kamis (9/3/2023) pagi di depan Kantor Lurah PBB Jalan Perwira I Medan.

"Rencananya, Hari Kamis (9/3/2023) Lurah Kelurahan PBB mau memberi teransfaransi memperlihatkan data ke masyarakat. Ternyata, lurah yang telah berjanji kepada warganya tak menepati janji. Tambah kesal dan kecewa kami melihat lurah tersebut" jelas ZS.

Menurut ZS, sebagaimana dijelaskan Camat Medan Timur bahwa Syamsul Makmur memperolehan suara yang dimenangkan, atau yang dipilih masyarakat Lingkungan VII. Tapi nyatanya Syamsul Makmur justru dikalahkan.

Sementara itu, warga lainnya berteriak yel - yel, "Gas dan perjuangkan terus keadilan. 

Warga tersebut juga mengatakan, hendaknya budaya setingan ini harus di hilangkan. Dimulai dari pimpinan yang paling bawah, seperti lurah dan camat.

Ada pula warga mengatakan, Insyaa Allooh kebenaran menemui jalannya, dan Allah meridhoi perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan, walau keadilan merupakan barang langka.

Sementara itu, ketika wartawan mencoba konfirmasi kepada Lurah PBB melalui sms untuk klarifikasi terkait informasi masyarakat Lingkungan VII yang mendatangin Kantor Lurah PBB untuk melihat data pemilihan kepling yang dikabarkan Lurah berjanji untuk teransparasi memperlihatkan data ke masyarakat. Lurah PBB tak membalas, bahkan ketika dihubungi melalui WhatsApp diangkat, namun tak ada jawaban malah dimatikan. (zufrizal tanjung).