Rusak Kali Bah! Wakil Bupati Madina Rupanya Ikut Promosikan Plagiarisme

Mandailing Natal, Poindonews.com | Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Atika Azmi Utammi Nasution, B.App.Fin, M.Fin., sepertinya sedang berpartisipasi mengotori dunia pendidikan tinggi dan mempermalukan para akademisi di Madina, pasalnya story akun Instagram centang biru @atikaazmiutammi yang merupakan milik Wakil Bupati Madina dua periode tersebut ikut mempromosikan Joki Skripsi di Instastory-nya, selasa (8/4/25).
Adapun dalam instastory tersebut, Wakil Bupati Madina yang dulunya menempuh pendidikan S1 dan S2 di University of New South Wales (UNSW), Australia tersebut memposting ulang Instastory akun Intagram orang lain, tertulis; PROMO SPESIAL EDISI LEBARAN PENYUSUNAN PROPOSAL (BAB 1 2 3) & SKRIPSI (BAB 4 5) DISKON 25% HANYA UNTUK 10 ORANG.
Dikutip dari Hukumonline.com, Plagiarisme merupakan tindakan melakukan copy dan paste dari produk intelektual orang lain yang disalahgunakan tanpa menyebutkan nama penulis, penemu, dan penggagas orisinal. Salah satu bentuk plagiarisme adalah mempekerjakan atau memakai jasa orang lain untuk menulis suatu karya tulis kemudian mempublikasikannya dengan nama sendiri.
Terkait joki skripsi ini, akun X @kemendikdasmen juga pernah menjelaskan secara gamblang bagaimana status hukum joki skripsi di republik ini. Dikatakan; Civitas academica dilarang menggunakan joki (jasa orang lain) untuk menyelesaikan tugas dan karya ilmiah karena melanggar etika dan hukum. Hal tersebut merupakan bentuk plagiarisme yang dilarang dalam UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sangat disayangkan rasanya sekaliber Wakil Bupati bukannya ikut serta meningkatkan kualitas pendidikan tinggi malah mengajak mahasiswa dan masyarakat menggunakan joki skripsi yang dianggap melanggar hukum dan etika akademik.
Tidak mungkin juga rasanya Atika Azmi Utammi tidak paham apa yang sedang ia lakukan, memahami hal yang hanya setingkat joki skripsi dan plagiarisme rasanya tidak perlu lagi kita mengajarinya, sebab beliau sudah S2, wakil bupati pula, 2 periode lagi. Terkait itu semua, rasanya ada 2 kemungkinan, antara beliau sedang berpartisipasi mengotori dunia pendidikan tinggi atau sedang mempermalukan para akademisi.