Safri Korban Peluru Nyasar Senapan Angin Meminta Bantuan Kepada Kapolres Belawan 

Safri Korban Peluru Nyasar Senapan Angin Meminta Bantuan Kepada Kapolres Belawan 

Belawan - Pondonews.com | Safri (47) korban peluru senapan angin nyasar saat tawuran di Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawa Sabtu Malam Minggu (13/11-2022) saat ini kondisinya semakin mencemaskan. Karena sampai berita ini diturunkan, peluru senapan angin yang bersarang di pahaknya sebelah kanan belum juga dikeluarkan dengan alasan Safri tidak mempunyai dana dan biaya untuk mengeluarkan peluru tersebut. Padahal Safri yang tinggal di Jalan Kelapa, Lingkungan XIX

Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan tersebut mempunyaI Kartu Indonesia Sehat (KIS) namun tidak berlaku, karena biaya untuk itu tidak ditanggung pemerintah dengan alasan korban kriminal.

Sementara itu, Muhammad Fadillah Rambe selaku Kepala Lingkungan (Kepling) XIX Kelurahan Belawan Sicanang meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kepada Lurah Kelurahan Belawan Sicanang untuk warganya yang terkena peluru senapan angin nyasar tersebut. Tanpa banyak basa basi, Deby Fauziah, S.Sos Lurah Kelurahan Belawan Sicanang langsung mengeluarkan SKTM yang ditanda tangani nya dengan tujuan agar Safri bisa berobat ke Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi Medan dengan biaya dari Pemerinta Kota 

(Pemko) Medan dengan dana Medan Sehat.

Hari Rabu (16/11-2022l) malam Safri yang ditemani istri nya Ina Boru Hutabarat dengan didamping Muhammad Fadillah Rambe Kepling XIX Belawan Sicanang dan Zuprizal (Boy) Tanjung Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bersama Rakyat (Geber) Sumatera Utara pergi ke rumah sakit Pemko Medan tersebut.

Kehadiran mereka kesana ternyata sia - sia dokter yang memeriksa korban hanya melihat saja tanpa ada memberikan obat anti nyerih. Padahal Safri yang sehari - hari bekerja sebagai mekanik speda motor tersebut suhu tubuh nya sudah panas, dingin.

Dokter muda yang tak mau menyebut identitasnya mengatakan bahwa di Rumah Sakit Umum DR. Pringadi tidak mempunyai alat dan dokter ahli bedah. Malah dianjurkan korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat H. Adam Malik Medan. Lebih aneh lagi, dokter itu menyarankan supaya jangan dibilang kalau korban yang memiliki 5 orang anak tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi. Sementara itu, Safri yang malam kejadian tersebut lagi minum jamu meminta kepada Faisal Simatupang Kapolres Belawan sudi kiranya membantu dana dan biaya pengoperaian pengambilan peluru senapan angin yang bersarang di pahak sebelah kanan. Sementara itu, Edison Humas DR. Rumah Sakit Umum DR. Pringadi Medan mengatakan bahwa tidak memiliki alat dan dokter ahli bedah. Kepada Mentri Kesehatan Republik Indonesia menyediakan alat perlengkapan di rumah sakit tersebut. (zufrizal tanjung)