Kepala Bappeda Hobol Z Rangkuti S.Sos, MM Rapat Soal Permasalahan Stunting

Kepala Bappeda Hobol Z Rangkuti S.Sos, MM Rapat Soal Permasalahan Stunting

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Hobol Z Rangkuti S.Sos,MM, membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Labuhanbatu di Aula Rapat Kantor Bappeda Labuhanbatu, Senin (13/12/2022).

Hobol mengatakan perangkat desa harus tetap solid melihat turun ke desa melihat apa penyebab terjadinya stunting. 

“Kabupaten kita termasuk banyak kasus stunting, oleh sebab itu kita termasuk locus stunting. Upaya kita tentunya perencanaan kita, kalua bisa tidak banyak pertemuan, perbanak aksi ke lapangan, melihat kasus-kasus yang ada di Kabupaten Labuhanbatu,” ucapnya. 

Hobol mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang sudah menyelenggarakan Audit Kasus Stunting ini. Hasil audit ini akan dibahas di 2023 dan penyelesaiannya. Diharapkan semua menjalankan perannya masing masing. Kemudian akan diadakan perencanaan dan evaluasi.Hobol mengingatkan Pemkab Labuhanbatu hanya punya waktu 2 tahun lagi untuk target 2024 kasus stunting 14%, sedangkan sekarang berada di 27% .

“Ini yang perlu kita intervensi, karena dampaknya banyak sekali, terganggu perkembangan otak, kecerdasan berkurang, panca indra berkurang, akibat dari stunting. Dampak jangka panjangnya juga ada diabetes, akibat stunting bukan hanya jadi pendek saja,” jelasnya.

Hobol mengajak seluruh yang hadir untuk lakukan percepatan penurunan stunting. Sektor pertanian pangan, tentang bagaimana tingkat ketahanan pangan, sebagai landasan pengaturan gizi. Pendidikan PAUD untuk segi psikologi. Pekerjaan umu tentang masih banyak kawasan kumuh yang perlu diintervensi. RSUD memberdayaan masyarakat. PKK sebagai ujung tombak kepada desa, dan OPD lain yang terkait.

Sementara itu, Kepala DP2KB Hj. Mahrani SKM menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan audit stunting ini adalah untuk mengidentifikasi risiko terjadina stunting pada kelompok sasaran yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, dan balita. Kedua, mengetahui penyebab resiko terjadi stunting pada kelompok sasaran sebagai upaya pencegahan kasus serupa. Ketiga menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta/balita stunting sebagai upaa pencegahan, penanganan kasus, dan perbaikan tata laksana kasus serupa.

“Dalam audit ini juga ada rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan serta upaya yang harus dilakukan oleh para narasumber yang merupaka tim pakar,” jelas Mahrani.

Adapun yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah pakar bidang Obgyn dr. Tun Ali Ibrahim, SpOG., pakar bidang spesialis anak dr. Irania Thariaty Lubis, M.Ked, Ped, SP.A., pakar bidang gizi Bernike Doloksaribu, S.ST., M.Kes., dan pakar bidang psikologi Indrawaty Sinaga, M.Psi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh moderator dan pembahasan oleh Tim Pakar, kemudian diakhir dengan sesi tanya jawab sebelum ditutup oleh Kaban Bappeda.

Hadir dalam Audit Kasus Stunting ini Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Labuhanbatu, Tim Teknis Audit Kasus Stunting, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Dinas PMD, perwakilan Dinas Kominfo, perwakilan RSUD, perwakilan Camat, perwakilan puskesmas, Satgas Stunting, dan para peserta lainna.