Setelah Viral Genk Pelajar Penendang Nenek Di Amankan Polresta Tapsel
Minggu, 20 November 2022 Polresta Tapanuli Selatan gerak cepat untuk menangkap genk pelajar enendang eorang enek.
Penangkapan Genk pelajar penendang seorang nenek, sudah dibenarkan oleh Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, SIK, MH.
Ia menjelaskan, ada dua video viral di Medsos terkait peristiwa dugaan penganiayaan tersebut. Kata dia, video pertama berisi tentang sekelompok pelajar dengan mengenderai beberapa unit sepeda motor, tiba-tiba berhenti.
Setelahnya, mereka mengajak ngobrol ibu yang kuat dugaan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) itu. Dan, di video pertama, seorang remaja terlihat menendang seorang nenek dengan menggunakan kaki.
Video kedua merupakan sambungan video pertama, adalah video dua orang anak sekolah yang berboncengan. Di mana, anak yang di bonceng, terlihat memukul nenek tersebut dengan menggunakan sebilah kayu atau ranting pohon hingga patah.
Untuk video pertama Polresta Tapsel mengamankan lima orang remaja, antara lain IH, ZA, VH, AR, dan RM. Kuat dugaan yang menendang ibu tersebut adalah IH sembari ZA merekam videonya.
Video kedua yang kuat dugaan terlibat ada empat orang remaja. Tiga di antaranya masih remaja yang sama dengan video pertama, yaitu IH, VH, dan AR. Sedangkan seorang remaja lain, pihaknya mengamankan, ASH.
Dugaan kuat yang memukul pada video kedua, dengan kayu adalah VH sembari AR merekam aksi pemukulan tersebut.
Kapolres menerangkan, semua remaja itu merupakan pelajar di salah satu sekolah tingkat atas di Kabupaten Tapsel. Sedangkan satu di antara mereka, yakni ASH, lulusan satu sekolah keagamaan di Tapsel.
“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit Handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” jelasnya.
Salah satu perwakilan orangtua para remaja viral terduga pelaku penganiayaan terhadap seorang ibu paruh baya di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu 19 November 2022 malam, akhirnya mengucapkan maaf di salah satu Kantor Kepala Desa.
“Kami minta maaf yang sebesar-besarnya pada pihak yang dirugikan (korban) ataupun masyarakat umum. Kami sangat menyesali perbuatan anak-anak kami ini. Mudah-mudahan, tidak terulang lagi,” ujarnya.
“Proses pak, ntar kebiasaan. Nanti melakukan lagi, minta maaf lagi, melakukan lagi minta maaf lagi . Mau jadi bangsa pemaaf bukan begini caranya,” unggah akun Faisalmelly.
“Tolong pak polisi terhadap tindakan Pidana ini harap diberikana tanda khusus pada SKCK mereka. Agar nantinya apapun perusahaan dan instansi terkait akan melihat latar belakang tindak pidana mereka. Sekian terimakasih mohon dapat dilaksanakan ya pak,” usul akun alkautsar.ardo.
Berkat gerak cepat (Gercep) personel Polri, jajaran Sat Reskrim Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), akhirnya sukses temukan korban dugaan penganiayaan yang sempat viral di media sosial (Medsos).