Cek Ombak Gas Melon Memakan Korban
Beberapa hari lalu seorang menteri mengumumkan suatu aturan yang membuat sebagian masyarat menjadi panik dan gelisah yang dimana salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat dibutuhkan akan dibuat sebuah aturan yang entah sudah dikaji atau belum bahkan sudah dipertimbangkan dengan matang.
Gas melon yang dulunya disalurkan melalui Agen akan di buatkan sub agen agar tepat sasaran katanya ?? Atau kebijakan ini hanya sebagai pengalihan isu pagar laut tidak di berita kan lagi atau ada tujuan lain yang terkonsep.
Efek pemberitaan menteri tersebut membuat masyarakat panik dikarenakan sebelum pengumuman itu hampir disemua daerah yang ada di Indonesia memang terjadi kelangkaan pada gas melon tersebut. Alhasil disebuah daerah di Kota Pamelang Jawa Tengah masyarat mengantri untuk mendapatkan tabung hijau mini tersebut bukan nya mendapatkan isi tabung tersebut seorang ibu rumah tangga MENINGGAL akibat terlalu lelah mengantri pada senin 3 februari 2025.
Bicara subsidi tepat sasaran di negeri ini masih sulit diterapkan karena kebijakan yang selalu berubah-ubah ketika setiap pejabat yang menjabat membuat aturan yang selalu di revisi pejabat baru.
"Cek Ombak Gas Melon Memakan Korban" Setiap aturan dan kebijakan selalu memakan korban jiwa kali ini dari tabung hijau mini.
Saat ini sebagian masyarat mengalami pertumbuhan ekonomi yang sulit terutama pedagang kecil pengguna gas melon tersebut. Pada tabung tersebut dituliskan "Hanya Untuk Masyarakat Miskin" sedangkan sebagian orang yang mampu tetap membeli.
Hanya status Negeri yang kaya dan berlimpah sumber daya alamnya akan tetapi hampir semua pejabat negeri ini menjual dan mengadaikan Negeri nya kepada negara lain untuk dikelola !!
Pernah juga seorang menteri mengatakan anak negeri belum mampu untuk mengelolanya sebegitu rendahkan SDM kita atau pemikiran mereka yang dangkal.